Islammasuk ke Nusantara, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip yaitu "Tidak ada paksaan dalam agama" (Q.S. al-Baqarah ayat 256).Adapun cara masuknya Islam di Nusantara
JAKARTA - Posisi Kesultanan Malaka yang strategis membuat banyak orang mendatanginya. Sama halnya ketika dalam masa kejayaannya Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Buddha, Malaka pun punya posisi sebagai pusat penyebaran agama Islam. Pengamat sejarah kebudayaan Islam dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Prof Dien Madjid mengatakan, Malaka merupakan pelabuhan transito perdagangan di mana orang-orang menunggu arus angin yang disesuaikan tujuannya. Dulu, orang berlayar menggunakan kapal layar yang sangat bergantung pada arah angin. Ketika ia ingin ke arah timur, misalnya, ia harus menunggu angin yang tepat agar bisa mengantarkannya ke arah timur. Selama angin yang tepat ini musimnya belum datang, mereka singgah terlebih dahulu di bandar pelabuhan terdekat. Mereka tinggal kemudian berbaur dengan penduduk setempat, bahkan ada yang menikah. Selama singgah ini merupakan masa di mana mereka bisa mengenalkan budaya dan agama yang mereka anut. Bagi para pedagang Muslim, yang kebanyakan berasal dari Arab, mereka juga melakukan dakwah dan menyebarkan agama Islam di tempat-tempat yang mereka singgahi seperti ini. Para pedagang Muslim ini mau singgah ketika sang raja telah mendeklarasikan ia masuk Islam dan Kerajaan Malaka yang dipimpinnya adalah kerajaan Islam. Keputusan sang raja masuk Islam ini membuat Malaka menjadi semakin ramai karena para saudagar yang Muslim berkenan singgah. Malaka menjadi semakin besar dan menjadi pusat penyebaran agama Islam. Malaka menjadi sebuah tempat transit yang bisa menyebarkan dan mengembangkan Islam dengan cepatnya. Selain para pedagang dari Arab, para ulama dari Demak dan Aceh juga bertemu dan menjadi satu di Malaka ini. Islam disebarkan dengan berbagai media. Tak ada satu pun yang melalui jalur kekerasan. Kebanyakan adalah melalui dakwah dan menggunakan media majalah dan buku-buku yang berasal dari Arab langsung. Pada masa itu, para ulama juga menggunakan budaya sebagai media dakwah. Salah satunya adalah melalui wayang, sama dengan yang dilakukan juga oleh Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam di Jawa. Inilah mengapa di Malaysia ada wayang dan mereka ngotot mengakui wayang adalah budaya miliknya. Islam mudah diterima oleh orang Melayu yang kala itu menghuni daerah Malaka ini karena nilai-nilai keislaman yang diajarkan oleh para pedagang ini, mirip dengan budaya asli mereka. “Misalnya, sopan dalam perilaku, santun berbahasa, menghormati orang tua, saling silaturahim, gotong royong, dan nilai baik lainnya,” ujarnya. Malakasejak dahulu sudah menjadi pusat pengembangan agama Islam di Asia Tenggara Kunci jawabannya adalah: A. Para pedagang Arab dan Gujarat yang singgah di Selat Malaka menyiarkan agama Islam. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, malaka menjadi pusat pertumbuhan agama islam di nusantara karena para pedagang arab dan gujarat yang singgah di Sejarah – Kerajaan Malaka adalah sebuah kerajaan yang berada di Sumatera hingga semenanjung Malaya. Kerajaan ini pernah menjadi pusat perdagangan dan juga penyebaran agama Islam, tidak hanya di Nusantara tapi juga di Asia Tenggara. Nah mungkin di antara kalian ada yang penasaran dengan sejarah Kerajaan Malaka ini, berikut ulasan singkatnya dari KabarApik. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Malaka Sumber web lupalibur Kerajaan Malaka berdiri pada abad ke-13, dan pendiri kerajaan Malaka adalah Parameswara Iskandar Syah sekitar tahun 1380 sampai 1403 Masehi. Parameswara adalah putra dari Raja Sam Agi yang berasal dari Sriwijaya. Prameswara lari ke Malaka setelah kerajaannya runtuh akibat serangan Majapahit. Di awal berdirinya, di Malaka hanya terdapat sekitar 30 keluarga. Mereka merupakan penduduk asli yang kesehariannya beraktivitas sebagai nelayan. Masyarakat asli dengan mudah dipengaruhi oleh Raja beserta pengikutnya. Sebab mereka mempunyai tingkat kebudayaan dan pendidikan yang tinggi. Pada akhirnya bersama dengan masyarakat asli, Malaka berubah menjadi kota yang ramai. Penduduk diajari untuk menanam tanaman yang sebelumnya belum pernah ada di wilayah tersebut, misalnya saja pisang, tebu dan rempah-rempah. Prameswara juga menjadikan Malaka sebagai pusat perdagangan. Khususnya hubungan perdagangan dengan daerah Sumatera yang terbilang cukup ramai dan lancar. Salah satu barang atau komoditas yang diimpor Malaka dari Sumatera pada masa itu adalah beras. Sebab di Malaka sulit untuk mengembangkan persawahan dan ladang. Mereka fokus pada sektor perdagangan, sehingga masalah beras sangat bergantung pada Sumatera. Untuk asal muasal nama Malaka, menurut Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang tahun 1565 Masehi, Parameswara lari dari Tumasik, ketika mendapat serangan dari Siam. Nah sewaktu pelarian ia berpindah-pindah ke banyak tempat, ia sampai ke Muar, kemudian pindah ke Burok. Prameswara mencoba bertahan di wilayah tersebut, akan tetap gagal. Kemudian ia berpindah ke Sening Ujong dan sampai di Sungai Bertam yang lokasinya di pesisir pantai. Ketika sedang berburu, Prameswara pernah berteduh di bawah sebuah pohon Malaka. Dari situlah kemudian ia namakan wilayah tersebut menjadi Malaka. Prameswara dikenal juga dengan nama Iskandar Syah. Berikut beberapa informasi singkat mengenai pemegang tahta kerajaan Malaka dari masa ke masa Iskandar Syah 1396-1414 Ia berhasil meletakkan hal yang menjadi dasar-dasar Kerajaan. Ia juga telah mengembangkan Malaka sehingga menjadi kerajaan yang cukup penting di wilayah selat Malaka. Ia menduduki tahta kerajaan Malaka mulai tahun 1396 hingga 1414 M. Muammad Iskandar Syah 1414-1424 Di masa pemerintahannya, daerah kekuasaan kerajaan Malaka menjadi semakin luas bahkan hingga ke seluruh wilayah semenanjung Malaka. Ia berhasil menguasai selat Malaka berkat perkawinannya dengan putri dari kerajaan Samudra Pasai. Mudzafat Syah 1424-1458 Di masa pemeintahan Mudzafat Syah, ia pernah berhasil menggagalkan serangan yang datang dari Kerajaan Siam. Akibat keberhasilan tersebut posisi Malaka menjadi semakin penting di Selat Malaka. Bahkan ketika di bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka terus memperluas wilayahnya hingga ke daerah-daerah sekitarnya, seperti Indragiri, Pahang dan Kampar. Sultan Mansyur Syah 1458-1477 Kerajaan Malaka di bawah pimpinan Sultan Mansyur Syah mengalami kemajuan yang begitu pesat. Malaka bahkan menjadi pusat penyebaran Agama Islam dan pusat perdagangan tidak hanya di wilayah Nusantara, melainkan di Asia Tenggara. Sultan Alaudin Syah 1477-1488 Tidak terlalu banyak informasi yang didapatkan tentang Sultan Alaudin Syah, namun menurut sejarah, ia mewarisi wilayah kekuasaan dari kerajaan Malaka cukup luas. B. Kehidupan Masyarakat Kerajaan Malaka Kehidupan Sosial Kerajaan Malaka Dalam proses pemerintahan, raja tidak mengurus sendirian. Raja atau Sultan menunjuk patih yang nertugas mengurusi kerajaan, kemudian patih meneruskan kebijakan kepada bawahannya, terdiri atas bupati, tumenggung, lalu ke bendahara raja, hingga seterusnya. Sebagai contoh misalnya soal pajak diurus oleh tumenggung yang berkuasa di wilayah tertentu. Soal perdagangan laut diserahkan kepada syahbandar, kemudian urusan perkapalan langsung diurus oleh laksamana. Kekayaan raja dan juha pejabat kerajaan berasal dari penarikan pajak upeti dan penyewaan kapal. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membangun banyak hal. Mulai dari istana kerajaan, masjid, perluasan pelabuhan, hingga untuk kebutuhan sehari-hari. Sayangnya hal tersebut juga memberikan dampak negatif berupa kecemburuan sosial akibat dominasi yang berlebihan dari para bangsawan dan juga pedagang. Sedangkan di sisi budaya kerajaan Malaka, perkembangan karya seni berupa sastra Melayu berkembang yang pesat. Banyak karya-karya sastra yang muncul dengan menggambarkan tokoh kepahlawanan yang diambil dari Malaka. Contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Hang Jebat dan Hikayat Hang Lekir. Hikayat Hang Tuah; Sumber flickr Kehidupan Politik Kerajaan Malaka Prameswara atau Iskandar Syah merupakan Raja pertama yang sekaligus pendiri Kerajaan. Nama Iskandar Syah adalah nama islam setelah ia memeluk agama Islam. Di masa pemerintahannya, Malaka berkembang menjadi salah satu dari Kerajaan Islam terbesar di Asia Tenggara. Wilayah kekuasaannya juga luas bahkan hingga mencapai wilayah Semenanjung Malaka. Kemudian di masa Muhammad Iskandar Syah Malaka menjadi penguasa tunggal dari jalur perdagangan Selat Malaka. Hal tersebut berhasil dilakukan setelah ia menguasai Samudra Pasai. Muhammad Iskandar Syah menggunakan politik perkawinan, dengan mengawini putri raja Samudra Pasai. Kerajaan Malaka lalu mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah. Malaka berhasil menjadi wilayah pusat perdagangan dan juga penyebaran agama Islam Asia Tenggara. Sultan Mansyur Syah kemudian melanjutkan politik ayahnya yaitu dengan memperluas wilayah kekuasaan di Semenanjung Malaka hingga wilayah Sumatera bagian Tengah. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Malaka Faktor ekonomi yang dipengaruhi Malaka salah satunya adalah, sejak Malaka berkuasa, perdagangan internasional melalui jalur Selat Malaka menjadi semakin ramai. Hal tersebut juga bisa terjadi karena melemahnya kerajaan Majapahit dan Samudera Pasai. Sehingga kerajaan berjaya tanpa persaingan di bidang perdagangan. Malaka kemudian membuat aturan bagi kapal yang melintasi mauoun berlabuh di Semenanjung Malaka. Aturan tersebut juga dengan pajak bea cukai bagi setiap barang dari luar negeri, besarnya 6% dan upeti pedagang dari dalam negeri. Raja beserta pejabat kerajaan ikut serta dalam perdagangan. Mereka memiliki kapal khusus beserta awak-awaknya. Nah kapal tersebut disewakan bagi pedagang yang berniat untuk menjual barang-barangnya ke luar negeri. Selain peraturan bagi sistem perdagangan, ada juga pemberlakuan bahasa Melayu untuk bahasa resmi perdagangan dan diplomatik. Masa Kejayaan Kerajaan Malaka Sumber web wallpaperbetter Menjadi Pusat perdagangan domestik dan internasional yang ramai, membuat Malaka ramai dikunjungi pedagang Islam. Hal tersebut membuat agama Islam perlahan mulai tersebar di Malaka. Hingga akhirnya tahun 1414 M raja pertama Malaka, Prameswara, memeluk agama Islam. Dengan masuknya sang raja ke agama Islam, maka Islam menjadi agama resmi Malaka, dan membuat rakyatnya ikut masuk Islam. Malaka lalu berkembang menjadi pusat agama Islam. Masa kejayaan Malaka berjalan bersamaan dengan perkembangan agama Islam. Sehingga negeri yang takluk di bawah Malaka ikut memeluk agama Islam. Salah satu proses mempercepat penyebaran Islam adalah dengan melakukan perkawinan antar keluarga. Dalam masa kejayaannya, wilayah yang ada di bawah kontrol kerajaan Malaka antara lain Semenanjung Tanah Melayu Daerah Kepulauan Riau. Pesisir Timur Sumatera bagian tengah. Brunei dan Serawak. Tanjungpura Kalimantan Barat. Sedangkan wilayah yang didapat dari kerajaan Majapahit secara diplomasi, yaitu Indragiri, Palembang, Pulau Jemaja, Siantan, Tambelan, dan Bunguran. Perkembangan Malaka kemudian mengalami kemunduran di masa pemerintahan Sultan Alauddin Syah. Kemunduran kerajaan Malaka dimulai dari banyak wilayah taklukan Malaka yang akhirnya melepaskan diri. Selain itu pemberontakan dan perang terjadi di Kerajaan-kerajaan yang ada di bawah kekuasaan Malaka. Malaka lalu semakin melemah di pemerintahan Sultan Mahmud Syah. Daerah kekuasaan hanya tersisa di sebagian kecil wilayah Semenanjung Malaya. Sampai akhirnya tahun 1511 bangsa Portugis masuk menduduki Malaka. Kerajaan Malaka melawan Portugis, namun kalah dan mengakhiri kekuasaan Malaka. KesultananMelaka atau Kesultanan Malaka adalah sebuah Kerajaan Melayu yang pernah berdiri di Melaka, Malaysia.Kerajaan ini didirikan oleh Parameswara, kemudian mencapai puncak kejayaan pada abad ke 15 dengan menguasai jalur pelayaran Selat Melaka, sebelum ditaklukan oleh melaka tahun 1511.Kejatuhan Malaka ini menjadi pintu masuknya kolonialisasi Eropa di kawasan Nusantara.
- Indonesia merupakan negara kepulauan dengan bentang perairan laut yang luas. Kondisi perairan laut tersebut tidak membatasi interaksi antar pulau masyarakat Indonesia pada abad pertengahan. Dalam buku Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX 2009 karya Adria B Lapian, masyarakat Indonesia pada masa itu tidak melihat laut sebagai Indonesia menganggap laut sebagai penghubung dan pemersatu yang memungkinkan mereka untuk berhubungan dengan penduduk daerah seberang. Jaringan Perdagangan di Indonesia Interaksi antara masyarakat kepulauan Indonesia memiliki tujuan utama untuk berdagang. Aktifitas perdagangan yang terjalin antara pulau satu dengan pulau-pulau lain menimbulkan terbentuknya jaringan perdagangan nasional antarpulau di Indonesia. Baca juga Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara Selain itu, wilayah laut Indonesia yang memiliki letak strategis menjadikannya sebagai jalur perdagangan Internasional. Wilayah laut Indonesia menghubungkan jalur perdagangan internasional antara kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Tengah. Kejayaan perdagangan wilayah laut Indonesia juga tidak terlepas dari komoditas rempah-rempah yang dari Arab,India dan Cina datang ke Indonesia untuk menjual komoditas dari wilayah mereka sekaligus mencari rempah-rempah untuk dijual kembali. Aktivitas perdagangan internasional di kawasan Indonesia berdampak pada timbulnya interaksi antar suku, etnis dan bangsa-bangsa di dunia dalam bidang sosial, budaya dan agama. Kemendikbud RI Ilustrasi Masuknya Islam di NusantaraMasuknya Islam di Indonesia Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia 2012 karya Daliman, Islam di Indonesia masuk dan berkembang melalui perdagangan dan mengikuti jalur-jalur pelayaran. Baca juga Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama dan Terbesar di Utara Jawa Interaksi budaya antara pedagang Arab, Persia dan Gujarat dengan masyarakat Indonesia menyebabkan meluasnya pengaruh agama Islam di Indonesia. Kawasan pesisir Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku menjadi pusat penyebaran agama di Indonesia. Pemukiman Islam mulai muncul di kota-kota bandar pelabuhan besar seperti Malaka, Aceh, Demak, Makassar, Banjarmasin, Ternate dan Tidore. Pada sekitar abad 12 pemukiman Islam tersebut terus berkembang dan mulai mempengaruhi kehidupan kerajaan-kerajaan Nusantara. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Halini berdampak ke Nusantara, yang mana penyebaran Islam dari wilayah Malaka ini juga akan menyebar ke wilayah Nusantara. Jadi, Malaka menjadi pusat pertumbuhan agama Islam di Nusantara karena para pedagang arab dan gujarat yang singgah di selat malaka menyiarkan islam. Semoga Jawaban Membantu :) Beri Rating · 0.0 ( 0) Balas
Jakarta - Salah satu kerajaan Islam yang berkembang di kawasan Asia Tenggara adalah Malaka. Kesultanan ini diperkirakan berdiri pada 1470 Masehi dan terletak di Semenanjung Malaka menjadi salah satu kerajaan yang berkontribusi pada penyebaran agama Islam di Nusantara. Dalam perkembangannya, kerajaan ini juga berhubungan baik dengan kerajaan Malaka Foto istimewaBerikut sejarah kerajaan Malaka 1. Letak Kerajaan MalakaKerajaan ini terletak di wilayah yang strategis karena dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Ibu kota kerajaan ini berada di Melaka, yakni daerah yang dekat dengan Selat Raja Kerajaan MalakaPendiri kerajaan ini adalah Parameswara. Ia merupakan salah satu anak dari raja di Sriwijaya dan berhasil selamat saat ada serangan dari kerajaan Majapahit yang dikenal dengan nama Perang memimpin kerajaan sejak tahun 1403 hingga 1424. Ia baru memeluk agama Islam di pertengahan masa pemerintahannya, yakni di tahun 1414 dan berganti nama menjadi nama Iskandar memeluk Islam tak lepas dari pengaruh para pedagang Islam. Diketahui, Malaka merupakan pusat perdagangan besar yang banyak dikunjungi para pedagang Muhammad Iskandar Syah, kepemimpinan kerajaan Malaka dipegang oleh anaknya, yakni Sultan Muhammad Syah di tahun 1424-1444. Di masa kepemimpinannya, wilayah kerajaan diperluas ke seluruh Semenanjung itu, ia digantikan oleh saudaranya Sultan Muzaffar Syah dari tahun 1444 hingga 1459 dengan cara dikudeta pemerintahan. Selanjutnya, pemerintahan dipegang oleh Sultan Mansur Syah di tahun 1459-1477, Sultan Alauddin Syah pada 1477 hingga 1488, dan terakhir Sultan Mahmud Syah 14488 hingga Kehidupan Politik dan Sosial Kerajaan MalakaSistem pemerintahan yang dianut adalah kerajaan. Mereka mewariskan tahta kepada penerus putra mahkota dari era Muhammad Iskandar Syah hingga Sultan Mahmud kehidupan sosial, walaupun memiliki tanah yang tidak subur, masyarakat kerajaan Malaka sangat pintar dalam berdagang. Malaka akhirnya berhasil menjadi pusat perdagangan yang menyatukan wilayah Barat dan berita dari pedagang China, Ma Huan kegiatan perdagangan di Malaka dilakukan di atas jembatan yang membentang di atas sungai. Para penjual dan pembeli pun berasal dari berbagai itu, kekayaan alam Malaka berasal dari timah dan berhasil diekspor ke berbagai negara. Berkat itu juga, Malaka bisa mengalahkan kemajuan kerajaan Samudera Masa Kejayaan Kerajaan MalakaKejayaan kerajaan diperoleh di masa kepemimpinan Sultan Mudzafar Syah. Ia berhasil menjadikan Malaka sebagai pusat perdagangan antara Timur dan Malaka berhasil membuat kerajaan SIam bertekuk lutut. Malaka juga berhasil memperluas wilayahnya hingga ke Pahang, Kampar, dan Indragiri. Kemudian, kejayaan terus dirasakan di masa kepemimpinan Sultan Mansyur masa kepemimpinan Sultan Mansyur Syah, hidup seorang laksamana bernama Hang Tuah yang berjasa besar dalam melakukan ekspansi Penyebab Keruntuhan Kerajaan MalakaKeruntuhan Kerajaan Malaka mulai dirasakan di era Sultan Alaudin Syah dan Sultan Mahmud Syah. Di masa ini, wilayah yang dikuasai Malaka perlahan-lahan dilepas hingga akhirnya Malaka berhadapan dengan kekuasaan oleh Portugis dipimpin oleh Alfonso D'albuquerque. Perlawanan kerajaan Malaka pun gagal hingga akhirnya wilayah tersebut dikuasai oleh Portugis. Simak Video "Putri Anne Nilai Perampingan Monarki oleh Raja Charles Bukan Ide Bagus" [GambasVideo 20detik] pal/ddn

KerajaanMalaka sekarang termasuk wilayah negara Malaysia, tetapi karena Malaka memainkan peranan penting dalam pertumbuhan kerajaankerajaan Islam di Indonesia maka kerajaan Malaka perlu dibahas dalam sejarah Islam di Indonesia. Pertumbuhan Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh ramainya perdagangan internasional Samudera Hindia.

Jawaban yang benar adalah lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan Malaka adalah sebuah kerajaan bercorak Islam yang menguasai wilayah perairan Selat Malaka. Selat Malaka sejak masa kuno telah banyak dilalui oleh para pedagang dari dunia barat dan timur. Kerajaan ini berjaya pada tahun 1500-an dimana saat itu berhasil menjadi pusat politik dan ekonomi di Asia Tenggara yang didukung karena letaknya yang strategis tersebut. Selain itu Malaka juga berhasil menjadi pusat pertumbuhan agama Islam di Nusantara karena Malaka sejak dahulu sudah menjadi pusat pengembangan agama Islam di Asia karena itu, jawaban yang benar adalah b. Malaka sejak dahulu sudah menjadi pusat pengembangan agama Islam di Asia membantu yaa ;
. 87 322 29 218 273 273 366 256

malaka menjadi pusat pertumbuhan agama islam di nusantara karena