8 Daratan. 9. Lautan. 10 Pegunungan. 7 Ciptaan Allah yang tidak akan hancur hingga kiamat, cek selengkapnya disini ( Baca: 7 Ciptaan Allah yang Tak Akan Hancur Saat Akhir Zaman Tiba) Selain itu sebenarnya masih banyak lagi makhluk Allah SWT yang lainnya. Namun akan dijelaskan secara rinci dibawah ini. إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. Dzat yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya Rabb kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dari hari-hari dunia, artinya dalam masa yang perkiraannya sama dengan enam hari karena sesungguhnya pada masa itu belum ada matahari dan bulan. Akan tetapi seandainya Allah berkehendak, maka Dia dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Allah swt, tidak memakai cara tersebut dimaksud untuk memberikan pelajaran kepada makhluk-Nya tentang ketekunan dan kesabaran di dalam bertindak kemudian Dia bersemayam di atas Arsy bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-Nya untuk mengatur segala urusan di antara makhluk-makhluk-Nya Tiada seorang pun huruf min merupakan shilah atau penghubung yang dapat memberikan syafaat kepada seseorang kecuali sesudah ada keizinan-Nya ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada diri mereka. Zat yang demikian itulah yaitu yang menciptakan dan yang mengatur Allah, Rabb kalian, maka sembahlah Dia artinya tauhidkanlah Dia. Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran? lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta yang kedua diidgamkan ke dalam huruf dzal asal kalimat, maka jadilah tadzakkaruuna. Sesungguhnya Tuhan kalian, wahai manusia, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya dalam waktu enam hari1. Tidak ada yang mengetahui panjangnya enam hari itu kecuali Allah. Kemudian hanya Dialah-dengan keagungan kekuasaan-Nya-yang menguasai dan mengurus hal ihwal makhluk-makhluk-Nya. Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuasaan atas sesuatu bersama Allah dan tidak ada seorang pun dari makhluk-Nya yang dapat memberi syafaat kepada orang lain, kecuali dengan izin-Nya. Itulah Allah, Sang Pencipta. Dialah Tuhan yang mengendalikan nikmat untuk kalian, maka sembahlah Dia semata, benarkanlah Rasul-Nya, dan berimanlah kepada kitab suci-Nya. Hendaklah kalian mengingat nikmat Allah dan merenungi ayat-ayat yang menunjukkan keesaan-Nya. 1 Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dalam enam tahapan. Setiap tahapan itu terdiri atas rentang waktu yang cukup panjang. Tahapan-tahapan yang disebutkan sebagai enam hari itu merupakan tahap penundukan matahari, bulan dan bintang- bintang untuk keperluan manusia. Termasuk dalam tahapan itu juga adalah pergantian siang dan malam dan timbulnya siang menggantikan kegelapan cakrawala. Disebutnya kata "malam" sebelum kata "siang" disebabkan karena kegelapan merupakan asal dan pangkal. Sedangkan siang timbul akibat tersebarnya sinar matahari pada lapisan udara bumi yang berotasi dan juga karena radiasi matahari. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir RohKudus menguatkan kita bertahan melewati badai meskipun kita tak berdaya. Roh Kudus memampukan kita agar selalu bersyukur dalam susah dan senang. Pribadi yang dipimpin Roh Allah, taat kepada kehendak Allah, melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah dan menjauhi keinginan daging. Roh Kudus memberi kemampuan berperang melawan Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133204 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ab1d2ad290b7b • Your IP • Performance & security by Cloudflare ArtiNama Shiza – menurutparaahli.com. Sedang mencari arti nama Shiza untuk memberi nama bayi perempuan? Dalam ulasan ini akan dibahas mengenai makna Shiza beserta asal bahasa dan kumpulan rangkaian namanya. Shiza mempunyai arti: [1] Hadiah [2] pemberian, dan berasal dari bahasa Islami.

Ini adalah ungkapan Ayub waktu dia mengalami musibah dalam hidupnya. Sungguh suatu perkataan yang sulit kita terima secara nalar, karena perkataan ini diucapkan dikala Ayub menghadapi penderitaan yang amat sangat. Dalam kurun waktu satu hari, semua yang dia punya, mulai dari harta benda, anak, bahkan istrinya sendiri meninggalkan dia seorang diri. Bukan itu saja, Alkitab mencatat, Ayub juga mengalami penyakit bisul yang sangat gatal. Benar benar suatu penderitaan yang sangat memilukan, kenapa Tuhan tidak cabut nyawa Ayub saja sekalian agar dia tidak menderita berkepanjangan. Kalau Ayub orang yang jahat, selalu melawan Tuhan, bahkan tidak takut Tuhan; kita bisa terima Ayub menderita sebagai hukuman karena kejahatannya, tapi Alkitab mencatat Ayub orang yang saleh, takut Tuhan dan menjauhi kejahatan. Kalau itu terjadi dalam hidup kita, wah kita bisa marah sama Tuhan, bahkan bisa meninggalkan Tuhan. Itu terjadi kalau kita tidak tahu cerita sebelumnya. Dalam ayat sebelumnya kita tahu bahwa Ayub menderita demikian, karena Tuhan sedang menguji dia. Nah hal yang sama juga sering terjadi dalam hidup kita, sekalipun masalahnya hanya sepeletidak seberat Ayub tapi kita suka kecewa sama Tuhan dan berpikir Tuhan tidak sayang sama kita. Padahal seperti Tuhan sedang menguji Ayub, Dia juga sedang menguji kita. Apakah kita tetap mengasihi Tuhan dan setia kepadaNya sekalipun dalam penderitaan ? Atau kita kecewa dan bersungut-sungut sama Tuhan, atas apa yang terjadi dalam hidup kita ? Jika kita bisa berkata seperti Ayub, “ Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan “, wah luar biasa sekali !!!!. Saya percaya sebagaimana Ayub mampu memuliakan Tuhan dibalik sengsara yang dia alami, maka kitapun mampu melakukannya. Asal saja kita mengerti 3 hal dibawah ini Kita harus yakin dibalik semua sengsara yang kita alami ada maksud Tuhan yang baik Semua penderitaan yang kita alami, tidak melebihi kekuatan kita, berarti kita masih punya kekuatan untuk menghadapinya. Serta yakin Tuhan selalu siap menolong kita. Tuhan sedang menguji kita, apakah kita mau tetap percaya serta mencintai Dia sekalipun dalam penderitaan ? Kalau ketiga hal diatas melandasi pola pikir kita, saya percaya kita akan berkata seperti Ayub berkata. Dan pada akhirnya, seperti Ayub dipulihkan, maka kita juga akan dipulihkan. All Kata-kata bijak Tidak selamanya penderitaan membuat seseorang putus asa, tapi justru tidak sedikit orang yang sukses karena sebelumnya hidup dalam penderitaan. Kuncinya, karena orang tersebut tidak pernah menyerah.

Sedekahdapat diwujudkan dengan memberi makan orang miskin, memberi makan anak yatim, dan memberi kepada orang yang membutuhkan seperti pengemis dan orang yang tidak memiliki kemampuan untuk mencari rezeki. Seperti yang diketahui harta yang disedekahkan atau harta yang diberikan dengan cuma-cuma maka akan dikembalikan Allah dengan yang lebih Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ... Ketika kita kehilangan yang adapadanya sebagai miliknya, pada hal sebenarnya hanya titipan dari Allah dan kita adalah pengelolanya saja, maka ketika kehilangan milik kita itu, kita bukannya sujud menyembah dan berkata "Allah yang memberi dan Allah yang mengambil", melainkan malah akan dengan beringas memandang ke langit dan dengan lantang berterika"Rampok, maling, mengapa KAU mengambil milikku?.............. Dalam kenyataan hidup sehari-hari, tidaklah sulit menemukan orang 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90) Al-Idznu (Izin) Adapun izin kauni, seperti dalam firman-Nya, Bahan Alkitab Ayub 11-22 21-10 6 mencarinya di dalam rumah. Ia pun tidak ada. Di halaman sekitar rumah, juga tidak ada. Ibumu memberi tahu bahwa anjing kesayanganmu itu tertabrak mobil, dan tidak bisa ditolong lagi. Anjing kesayanganmu itu tergeletak, tidak bernyawa lagi. Teman bermainmu itu sudah mati. Sambutan girang yang biasa kamu dapatkan setiap pulang sekolah tidak akan pernah kamu temui lagi untuk selamanya. Diskusikanlah! Sekarang, diskusikanlah dengan teman sebangkumu pertanyaan berikut ini! 1. Bagaimana perasaanmu ketika mengetahui anjing kesayanganmu itu sudah tidak bernyawa lagi? 2. Dapatkah kamu membuat anjing itu hidup kembali? Mengapa demikian? Setelah berbagi perasaan dan berdiskusi dengan teman sebangkumu, jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Pernahkah kamu merasa sedih, kecewa atau mengalami penderitaan yang sangat berat? Ceritakan pengalamanmu ketika menghadapi peristiwa tersebut! 2. Apakah kamu membutuhkan pertolongan Allah ketika menghadapi peristiwa tersebut? Mengapa kamu membutuhkan pertolongan Allah? Gambar Anjing kesayangan tidak bernyawa lagi. B. Mendalami Alkitab Baca dan simaklah kisah Ayub berikut ini! Ayub adalah orang yang berbudi luhur dan sangat kaya. Ayub tinggal di Kota Us. Ia dan istrinya mempunyai tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ayub selalu berdoa untuk keluarganya. Ayub adalah orang yang paling kaya dan terkemuka di negeri itu. Coba pikirkan, kambing dombanya tujuh ribu ekor, untanya tiga ribu, lembu seribu, dan keledai betina lima ratus ekor. Tidak hanya itu, Ayub memiliki beratus-ratus pembantu laki-laki dan perempuan. Ia sungguh kaya. Meskipun begitu, ia tidak sombong. Ia sangat baik dan murah hati. Ia suka menolong orang-orang miskin yang datang kepadanya. Ayub bahagia karena ia mengasihi Allah. Ia tahu dan sadar bahwa semua kekayaannya datang dari Allah. Ia tahu bahwa ia akan aman bergantung kepada Allah. Allah selalu menjaga dia sebab itu ia sangat berterima kasih. Ayub sungguh saleh dan jujur. Ia takut akan Allah dan selalu menjauhi perbuatan jahat. Bahkan, Ayub rajin berdoa memohon ampun kepada Allah jika anak-anaknya melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Suatu ketika Iblis mengatakan kepada Allah bahwa Ayub mengasihi Allah karena ia diberi kekayaan dan hidupnya mulus. Allah yakin akan kesetiaan Ayub kepada-Nya. Maka, Allah mengizinkan Iblis mengambil semua berkat yang telah diterima Ayub untuk memperlihatkan kepada Iblis bahwa Ayub benar-benar mengasihi-Nya. Dalam satu hari saja, semua kekayaan Ayub dirampas, dan para pembantu serta anak-anaknya mati dibunuh. Tentu saja, Ayub menangis dengan sangat sedih. Tetapi, ia tetap percaya kepada Allah. Kemudian, Iblis mengatakan bahwa Ayub pasti akan mengutuki Allah jika kesehatannya diambil. Karena itu, Allah mengizinkan Iblis menyakiti Ayub, tetapi ia tidak boleh membunuhnya. Sahabat-sahabat Ayub mengatakan bahwa Sementara itu penderitaan Ayub terus berkepanjangan. Hati Ayub sangat remuk dan sedih. Ia heran mengapa Allah membiarkan semua itu terjadi. Ia merasa tidak bersalah dan tidak berdosa. Ayub jadi penasaran dan bertanya-tanya dalam hatinya. Ia membela diri di hadapan Allah dan berkata, “Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.” Ayub bergumul terus dengan penderitaannya. Namun Ayub sadar, bahwa ia bukanlah siapa-siapa sehingga ia berhak menggugat atau mempersalahkan Allah. Ayub menyesal dan mengaku keliru. Ia mencabut kata-katanya. Ia pikir bahwa orang yang diberkati Allah tidak mungkin kena musibah. Walaupun Ayub sempat marah dan menyalahkan Allah, ia tetap dekat dengan Allah. Ia tidak meninggalkan Allah karena penderitaan yang ia alami. Ia merasakan kasih yang besar dalam hatinya, karena Allah ada di sampingnya. Ayub berlutut. Ia berdoa dan meminta supaya hatinya dihibur. Ia sangat tertekan dan menderita, namun ia tetap berserah kepada Allah. Ayub berseru dan memuji Tuhan Allah, katanya, “Tuhan yang memberi, Tuhan Allah yang mengambil lagi, terpujilah nama Tuhan.” Ayub tahu, bahwa apa yang diberi oleh Allah, semuanya adalah milik Allah. Ia hanyalah manusia biasa dan penuh keterbatasan, yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan Allah. Ayub sungguh yakin, Allah itu Mahabesar dan dapat melakukan segala hal. Oleh karena itu, Ayub hanya berserah dan bergantung kepada Tuhan Allah sambil berdoa menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan Allah. C. Mengamati dengan Lebih Jeli Bacalah kembali kisah Ayub 11-22 21-10 dan kerjakanlah aktivitas berikut ini! 1. Lengkapilah daftar jumlah anak dan harta kepunyaan Ayub di bawah ini! No. Anak & Harta Ayub Jumlah 1 Anak perempuan 2 Anak laki-laki 3 Kambing domba 4 Unta 5 Lembu 6 Keledai 2. Cocokkanlah keterangan yang ada pada Tabel A, dengan peristiwa yang ada pada Tabel B! Tabel A Tabel B Anak-anak Ayub ……… Lembu sapi dan keledai ……… c. Mati dipukul dengan mata pedang Kambing domba ……… d. Dirampas oleh orang Syeba Para penjaga unta ……… e. Terbakar oleh api yang menyambar dari langit Selanjutnya, jawablah pertanyaan berikut ini, dan diskusikan jawabannya dengan teman sebangkumu! 1. Mengapa Allah mengizinkan Iblis menyakiti Ayub? 2. Bagaimana sikap Ayub ketika mengalami penderitaan? 3. Bagaimana perasaaanmu jika menghadapi peristiwa seperti Ayub? D. Alasan Manusia Bergantung kepada Allah Tahukah kamu mengapa manusia harus bergantung kepada Allah di dalam hidupnya? Sejak awal kamu belajar di kelas IV, kamu sudah mendengar bahwa hanya Allah yang Mahakuasa. Hanya Allah yang menciptakan manusia dan segala isi dunia. Hanya Allah yang berkuasa atas seluruh ciptaan-Nya. Allah sajalah Penolong yang setia. Manusia adalah makhluk yang sungguh terbatas dan karena keterbatasannya itu, manusia harus bergantung kepada Allah dan patuh kepada-Nya. Kisah Ayub menjadi contoh bagi kita bagaimana hidup taat kepada Allah. Ayub menunjukkan sikap setia bergantung kepada Allah. Kesetiaan dan ketaatan kepada Allah ditunjukkan Ayub pada saat ia bahagia, juga pada saat ia sedih, saat ia senang, dan saat ia menderita. Allah menginginkan kita untuk meneladani sikap Ayub. Setiap saat, setiap waktu, hanya bergantung kepada-Nya. Saat senang, saat susah hanya mengharapkan kasih sayang Allah. Mengapa? Karena hanya Allah yang sanggup menyayangi dan mencintai kita dengan setia. Ada banyak alasan yang membuat kita harus bergantung kepada Allah, antara lain Allah yang telah menciptakan kita. Hanya Allah yang menciptakan tubuh kita. Allah yang memberi napas kehidupan bagi kita. Hidup dan mati kita ditentukan oleh Tuhan Allah. Tuhan Allah Penyelamat hidup kita. Cuma Allah yang dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa dan kesalahan. Kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Allah telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Tuhan Allah adalah Penolong kita yang setia. Allah adalah satu-satunya sumber pertolongan kita ketika menghadapi masalah atau kesulitan. Kitab 2 Tawarikh 1411 menuliskan “Tolonglah kami ya Tuhan, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar.” Segala sesuatu berasal dari Allah. Allah sajalah yang dapat memenuhi semua kebutuhan hidup kita. Hanya Allah yang memberi makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, orang tua, saudara-saudara, dan guru. Allah juga memberikan kita alam semesta beserta segala isinya matahari, bulan, bintang, dan masih banyak lagi. Semuanya berasal dari Allah. Hanya Allah yang dapat melindungi kita, memimpin, menghibur, menguatkan, menyembuhkan, menjaga, dan merawat. Seperti yang tertulis dalam 2 Samuel 222-3 “Ya, Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.” Oleh karena itu, kita harus menggantungkan hidup kita hanya kepada Allah. Seperti Allah memberkati Ayub, Dia juga akan memberkati kita. Penderitaan Ayub berbahagia dari semula. Allah memberi kekayaan yang berlipat ganda kepada Ayub. Hidup Ayub diberkati dengan melimpah. Setiap orang yang bergantung kepada Allah akan diberkati. . 426 334 170 14 124 239 136 462

allah yang memberi allah yang mengambil